P E N E R A W A N G A B A D I
Sebuah Analisa Cerpen Bertajuk Mata Karya Ruby Aurora
Sebuah Analisa Cerpen Bertajuk Mata Karya Ruby Aurora
Ukurannya
kecil dan terlihat tidak terlalu penting. Walaupun demikian, organ tubuh ini
berperan penting dalam merekam segala hal yang terjadi, yang kemudian diberikan
kepada rekannya, otak, untuk disimpan dalam jangka waktu panjang. Mata, yang merupakan
tokoh utama dalam cerpen ini juga merekam ribuan cerita bagi inangnya, karin,
yang tak mampu mengungkapkan perasaannya melalui mulutnya karena sumbing hebat
yang melanda sejak kecil. Mata yang merupakan dua kepribadian ini, berbicara
tanpa bersuara menceritakan keluh kesah yang terus memojokannya sebagai
penyebab utama Manic Depression yang diderita inangnya. Siapa pemilik
mata ini? Mengapa organ yang begitu penting dibiarkan seakan tak berguna lagi?
Ya, Karin namanya, gadis sumbing berumur 16 tahun yang hanya tinggal berdua
bersama ayahnya. “Kenapa harus aku? Tak adakah rumah lain yang dapat kau
singgahi? Mengapa harus ayahku? Satu-satunya keluarga yang kumiliki.” Mungkin
itu pemikiran yang sempat terlintas dalam pikiran Karin saat menyaksikan
pemeretelan tubuh ayah tercintanya. Demi mempertahankan anugerah kehidupan yang
diberikan kepadanya, dengan segala keterbatasan memaksa karin menebas kepala si
Pembunuh yang kemudia tindakannya ini berakhir di balik jeruji penjara. Apakah
pernah terpikir oleh anda bahwa adegan pembelaan diri ini pantas berakhir di
penjara? Tidak, menurut saya hal ini sangat tidak adil. Karin, inang mata yang
merupakan tokoh utama dari cerpen ini, berusaha menyelamatkan diri dan sekarang
sebatang kara merenung di balik jeruji. Di mana keadilan itu? Dengan segala
keterpaksaan, gadis sumbing itu mencabut keluar matanya yang dianggap sebagai
penyebab utama trauma hebat yang dialaminya.
Pesan yang
dapat saya ambil adalah ditengah segala keterbatasan yang kita miliki, kiita
tidak boleh menyerah pada keadaan, sekalipun harus mengorbankan hal yang kita
butuhkan demi kesejahteraan bersama.
No comments:
Post a Comment